Tuesday, October 29, 2013

Upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit

UPAYA PENCEGAHAN DAN UKURAN FREKUENSI PENYAKIT.Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan point 3,4,5 dilakukan pada masa sakit.

1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
  • Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
  • Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
  • Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
  • Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
  • Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
  • Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.

2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific protection)
  • Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit.
  • Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu burung.
  • Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja.
  • Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergi.
  • Pengendalian sumber-sumber pencemaran.

3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment)
  • Mencari kasus sedini mungkin.
  • Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.
  • Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
  • Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
  • Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.

4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
  • Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi.
  • Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
  • Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.

5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
  • Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.
  • Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.
  • Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
  • Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

Beaglehole (WHO, 1993) membagi upaya pencegahan menjadi 3 bagian : primordial prevention (pencegahan awal) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention (pencegahan pertama) yaitu health promotion dan general and specific protection , secondary prevention (pencegahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt treatment dan tertiary prevention (pencegahan tingkat ketiga) yaitu dissability limitation.

Ukuran frekuensi penyakit menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada kelompok manusia/masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Untuk mengetahui frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang/masyarakat dilakukan langkah-langkah :
  1. Menemukan masalah kesehatan, melalui cara : penderita yang datang ke puskesmas, laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas.
  2. Research/survei kesehatan. Misal : Survei Kesehatan Rumah Tangga
  3. Studi kasus. Misal : kasus penyakit pasca bencana tsunami.

IPENELITIAN DAN VARIABEL EPIDEMIOLOGI

Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik : terdiri dari :
  • Non eksperimental :

  1. Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
  2. Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab penyakit.
  3. Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris faktor resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.

  • Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1) Clinical Trial. Contoh :

a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke.
b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh : 
Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
VARIABEL EPIDEMIOLOGI
1. Variabel Orang
  • Umur
  • Jenis Kelamin
  • Jenis Peketjaan
  • Pengahasilan
  • Golongan etik
  • Status Perkawinan

2. Variabel Tempat
3. Variabel Waktu
  • Jangka Pendek
  • Perubahan secara Status
  • Perubahan-perubahan angka kesakitan


KESIMPULAN

Pengertian epidemiologi secara umum adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi, dan determinan suatu penyakit yang terjadi pada suatu kelompok pada suatu populasi.
Ada 3 komponen penting yang ada dalam epidemiologi:
  • Frekuensi masalah kesehatan
  • Penyebaran masalah kesehatan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan


Epidemiologi dibagi 2 yaitu: Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi Analitik. Tujuan Epidemiologi adalah:
1. Menguraikan distribusi dan besarnya masalah suatu penyakit dalam masyarakat (Epidemiologi Deskriptif).
2. Memberikan data untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pencegahan pemberantasan dan pengobatan penyakit, serta menentukan prioritas antara program-program tersebut.
3. Mencari factor penyebab dan asal mula penyakit. (Epidemiologi analitika)
Epidemiologi sangat berpengaruh pada ilmu keperawatan. Dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi.

No comments:

Post a Comment